Dimana Sih Beli Bibit Pohon Duit?

Hari Minggu kemarin aku, Ulil dan anak-anak pergi kerumah kami. Buat yang belum tahu, aku tinggal di PMI aka Pondok Mertua Indah. Bukannya tanpa pertimbangan kami tinggal disini, awalnya karena permintaan dari mertua yang nggak menempati rumah ini, beliau cuma datang weekend aja dan Ulil adalah satu-satunya anaknya yang sekota dan sekarang sudah hampir tahun ketiga kami tinggal disini.

Sekitar 3-4 bulanan lalu tiba-tiba tercetus ide gila brilian... "mumpung kita masih tinggal disini, gimana kalau rumahnya kita renovasi aja". Dan seperti ide renovasi pada umumnya, dari yang awalnya cuma mau mengganti lantai aja berubah jadi bla bla bla endesbre endesbre tralala. Jadi tujuan kami berkunjung kerumah itu adalah... bersama arsitek, mau tau berapakah dana yang dibutuhkan utuk merenovasi rumah. Aku pernah baca di LiveOlive : Di Jabodetabek, rata-rata biaya untuk membangun rumah baru berkisar antara Rp 3,5 juta hingga Rp 4,5 juta per meter persegi. Jadi biaya konstruksi rumah sebesar 125 meter persegi di daerah Jakarta mungkin mencapai Rp 500 juta Jreeeeng...!!!! which is rumah kami lebih dari luas itu!! *dan dolarnya udah nembus 11rb sodarrraaaaahh*. Bener aja, kata arsiteknya, harga bahan bangunan udah naik 20% dan beliau kurang menyarankan kami untuk renovasi sekarang, sekalian aja nunggu pilpres selesai katanya.

Dari hasil brainstomingku dan Ulil, didapatlah bagian mana aja yang mau direnovasi. Cocok banget ini sama kiat berhemat saat merenovasi ala LiveOlive yaitu selektif dalam menentukan target area yang akan direnovasi. Dan betul juga pilihan untuk merenovasi mumpung kita nggak tinggal disini ala Ulil, karena renovasi setelah masuk bisa menjadi sangat mahal karena banyak biaya tambahannya, misalnya sewa tempat tinggal sementara dan pemindahan seluruh perabot rumah tangga, belum lagi debu dan kotorannya!!

Kami sendiri nggak pengen terlalu banyak merenovasi rumah sih.. Rencananya cuma bikin tempat cuci-jemur diatas *ini mahal-mahal-mahaaal*, lalu kamar pembantu dilebarkan sampai kedapur dan jadi kamar anak yang luas, lalu dapur dan ruang makan dibikin jadi area yang blong luas jadi kalau ada acara keluarga enak gak usah sempit-sempitan. Walah untuk bikin kaya gitu aja kami harus menyediakan kurang lebih 200jt!! jadii, dimana ada yang jual bibit pohon duit yah?!

 

Tapi yah alhamdulillah banget kami udah beli rumah itu sejak tahun 2006, ketika harganya masih sangat murah dan sekarang sudah naik 2 kali lipatnya. ada rumah baru didepan tuh sekarang ditawarkan sudah hampir 1 M padahal perumahanku cuma perumahan kecil biasa aja, jadi kayaknya aku sudah memenuhi salah satu dari empat syarat yang harus diperhatikan dalam membeli properti yaitu LOKASI. Walaupun kecil dan bukan perumahan mewah, tapi letaknya cukup strategis loh, jadilah sekarang harga rumahnya sudah naiiik!

Flashback ke 7 tahun yang lalu, aku kurang setuju beli disini, lah abisan waktu itu bangunannya baru ada beberapa dan pengembangnya baru! penuh kalau kalau deh, tapi bismillah! karena hati pas ya sudahlah kita ambil, cash.. Alhamdulillah baik-baik aja ya sampai sekarang, walaupun gak kurang juga berita orang ketipu pas beli rumah. Ketika bikin keputusan beli rumah ini juga kami terburu-buru, pokoknya dulu yang ada dikepala adalah "gimana caranya bisa punya rumah tapi gak pake nyicil!" kok yaaa, ndilalah uangnya untuk beli rumah kurang! jadilah kami jual mobil supaya bisa dipake nambahin beli rumah secara cash. Dalam ilmu investasi nggak boleh loh itu karena nggak sesuai dengan kemampuan keuangan kami, tapi teteuup ya ditabrak *namanya pasangan muda tanpa anak* alhamdulillah sampai hari ini itu termasuk sebuah keputusan yang nggak kami sesali karena pada waktu itu kami juga gak butuh mobil banget, mugkin kalau hari itu gak nekad, gak punya rumah sampai sekarang!!

Jadi...

Kalau kamu gimana, udah nekad beli rumah belum?!