
Sejak balik ke Surabaya, Zua aku les-in piano. Aku ngotot banget Zua les piano ini karena aku tahu manfaatnya musik untuk perkembangan otaknya, bisa menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan, juga IQ dan EQ. Aku sendiri besar dikeluarga yang suka musik! Papaku pemain gitar yang handal, adik-adiknya penyanyi, satu omku penyanyi seriosa, dan pakde-ku kebetulan penyanyi balada jaman dulu, Leo Kristi namanya.. Lumayan kan darah musik yang mengalir hehehe.. Aku sendiri dulu pemain biola, walau sekarang lama nggak main lagi. Terbersit sih keinginan untuk main lagi atau ngajar buat green class.
Sejak awal aku udah pengen ngelesin Zua piano diujung jalan rumah mama-papa. Tadinya aku kira kursusan informal biasa, ternyata bukan bok!! Namanya Sforzando ini ternyata kursusannya ada ujiannya, ada kurikulumnya juga, jadii bukan kursusan tepatnya, tapi sekolah musik.
Kenapa aku pih sforzando? Karena sejak awal aku tahu metode pengajaran yang digunakan. Fyi, sforzando ini menerima anak-anak berkebutuhan khusus loh, bisa kebayan kan seperti apa teachernya :) dan bukan cuma untuk belajar, tapi mereka menerima musik untuk terapi. UBER COOL!!
Zua sendiri pertamanya masuk di kelas Mozart, dan karena sendirian, jatuhnya dia privat. Teachernya adalah miss Indah, i heart her, sangat suka dengan metode dan pendekatannya terhadap Zua, sabar sekalii.. Dan untuk mencoba sebuah ketukan baru, tekniknya fun!!
Setelah 1.5 bulan Zua naik ke kelas Schubert. Disini mulai serius, mulai banyak berinteraksi dengan piano (which is aku dan ayahnya belom beli piano huhuhu mahalnyaaaaa) dan treng..teng.. Membaca not balok.
"kaki dibawah.. Tangan kiri.. Kaki diatas.. Tangan kanan" itu salahsatu cara miss Indah mengajar Zua. Alhamdulilla, Zua udah mulai bagus rhytm-nya. Aku melatih zua pakai metronom sendiri sih kalo yang itu.. Dan ditepuk2in jarinya ke kertas.. Atau main pakai piano kecilnya dia, semoga deh banyak rejeki tar akhir tahun beli piano ya nak!
Oh iya, beberapa kali Zua sekelas dengan anak-anak berkebutuhan khusus ini. I adore their mothhers. Memang ya, orang tua yang spesial diberi anak yang spesial juga. Sabarnya itu banyaaaaaak banget. Ada satu anak, umurnya lebih tua setahun dari Zua, dia autis, mamanya lagi hamil besaaar sekali, mamanya sabar banget nungguin, udah gitu nemenin.. Adalagi anak lain, u urnya 14-an, ah aku seneng banget sama anak ini dan mamanya!! Mamanya sampai kursus supaya bisa jadi terapis SEFT dan menterapi anaknya, malah Zua pernah juga diterapi waktu aku bilang Zua lagi nggak enak tidur.
Dengan les piano disini, Zua melihat bahwa ada "dunia lain" yang tidak seperti miliknya, bahwa tiap apa yang dia mili harus disyukuri. Pernah loh satu anak agak "ngamuk", setelah ditelusuri itu terjadi karena jam lesnya diganti maghrib, sementara biasanya jam 3. Anak dengan kebutuhan khusus sangat peka dengan rutunitas, waktu, dan cahaya. Anak ini keliatan sangat terganggu dengan tidak adaanya cahaya matahari dari jendela.
Bukan cuma Zua ternyata yang belajar, tapi aku juga!!